SUMEDANG, W+62.COM– Maraknya peristiwa keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat tak menyurutkan Yayasan Chera Cheby Solehudin di Desa Nangerang Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang, untuk terus meningkatkan pelayanan dalam program MBG.
Komitmen untuk memberikan makanan yang terbaik yang sehat bagi siswa-siswi di Kecamatan Sukasari, Sumedang dilakukan dengan berbagai upaya termasuk melakukan berbagai langkah kerja yang efisien.
Sebanyak 3.067 Siswa yang berada di Kecamatan Sukasari Sumedang menjadi sasaran program MBG. “Total 47 orang pekerja terbagi dua shif di SPPG Yayasan Chera Cheby ini,” ungkap Kepala SPPG, Mochammad Ganjar Abdul Jabbar, saat dijumpai di tempat kerjanya pada Rabu (1/10/2025).
M.Ganjar menyebutkan, aktivitas di dapur MBG berlangsung secara sistematis sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Gizi Nasional (BGN). “Mulai dari persiapan, tim kerja ini diarahkan untuk memahami tata kerja dapur yang bersih dan higienis,” katanya.
Berusaha Profesional
Ia mengatakan, meskipun Dapur MBG berada jauh di ibukota kecamatan Sukasari, namun tidak berstatus Dapur 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Posisi SPPG Yayasan Chera Cheby Solehudin memiliki tempat dan sarana penunjang yang representatif.
“Untuk aksesibilitas ke sekolah-sekolah cakupan SPPG Sukasari, kami memiliki 2 mobil boks dan sepeda motor yang sangat memungkinkan hingga wilayah pelosok yang tak bisa dilalui mobil,”katanya.
Secara bertahap, sambung Kepala SPPG Chera Cheby itu, pihak Yayasan akan berupaya terus menjadikan dapur MBG ini menjadi lebih baik dan profesional.
Sementara itu, sebelumnya Ketua Yayasan Chera Cheby Solehudin, Aceng Solehudin mengaku senang telah diresmikannya operasional SPPG Desa Nangerang Kecamatan Sukasari Sumedang pada Senin (22/9/2025) lalu.
“Perkembangan kasus keracunan massal yang terjadi akhir-akhir ini, kami jadikan barometer bagi kami untuk ekstra waspada, berhati-hati dan tetap menjaga kualitas makanan,” katanya pada Selasa (30/9/2025).
Tetap Waspada dan Teliti
Bagi Aceng Solehudin, program MBG ini bukan hanya bisnis semata, atau untuk menyukseskan program Presiden Prabowo, namun lebih pada menjadikan generasi sehat dan cerdas dimasa yang akan datang.
“Prinsip ketelitian lebih ditekankan kepada tim, khususnya Chef, Ahli Gizi dan juga Kepala SPPG. Begitu juga para pendistribusi ke sekolah-sekolah di Kecamatan Sukasari,” ujarnya.
Aceng menyebutkan, proses dan prosedur dalam pengelolaan dapur MBG di SPPG Yayasan Chera Cheby sesuai dengan arahan dan aturan yang ada. Tapi, dengan peristiwa maraknya keracunan massal membuat pihaknya lebih teliti dan berhati-hati.
“Pengawasan langsung kita lakukan pula, termasuk dipasangnya beberapa kamera CCTV untuk mengawasi para pekerja dalam proses awal hingga distribusi,” terangnya.
Peningkatan keterampilan karyawan, tambah Aceng, terus diupayakan lebih baik dan juga bertanggung jawab secara kolektif. “Meskipun baru satu Minggu beroperasi, namun tetap kita melakukan evaluasi hasil pekerjaan setiap hari, hal itu sebagai acuan dalam keberhasilan program MBG ini,” tuturnya.
Ketua Yayasan Chera Cheby berharap, apa yang telah direncanakan, dipersiapkan dan juga dilakukan saat ini oleh SPPG Sukasari dapat berjalan dengan baik tanpa ada permasalahan.***