PGMI Sumedang Suarakan Aspirasi 1.411 Tenaga Guru Honorer Madrasah

Sejumlah guru madrasah berstatus Honorer yang tergabung dari PGMI Sumedang, kembali bersuara pada Rabu (1/10/2025) di Sekretariat PGMI Sumedang

SUMEDANG, W+62.COM– Sebanyak 1.411 tenaga honorer madrasah yang tergabung dalam Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Kabupaten Sumedang kembali menyuarakan aspirasi terkait nasib dan kesejahteraan mereka.

Kegiatan yang digelar di Sekretariat PGMI Kabupaten Sumedang, pada Senin (1/10/2025), yang dihadiri puluhan tenaga honorer yang berencana mendatangi gedung DPRD Sumedang.

Sekretaris Umum PGMI Kabupaten Sumedang, Urip Maryana, menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan silaturahmi dan audiensi dengan DPRD Kabupaten Sumedang.

Sekretaris Umum PGMI Kabupaten Sumedang, Urip Maryana

“Kami memikirkan nasib dan kesejahteraan guru-guru madrasah yang sampai hari ini belum menjadi PNS, belum tersertifikasi, dan belum diangkat menjadi PPPK. Dari data kami, ada 1.411 guru madrasah di Sumedang yang belum mendapatkan hak-haknya, padahal mereka sudah puluhan tahun mengabdi,” ungkapnya.

Urip menambahkan, Kementerian Agama (Kemenag) juga sudah diinformasikan dan dijadwalkan akan turut mendampingi audiensi tersebut. Menurutnya, perjuangan ini bukan hanya milik PGMI Kabupaten Sumedang, tetapi bagian dari gerakan nasional para guru madrasah.

“Kebetulan hari ini bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila, yang mengingatkan kita pada sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Maka, kami berharap keadilan itu juga berlaku bagi guru-guru madrasah,” tambahnya.

Salah seorang guru madrasah honorer, Omo Tarma (50)

Sementara itu, salah seorang guru honorer, Omo Tarma (50), yang mengajar di MIS Ketib Kecamatan Sumedang Utara sejak 2002, menyampaikan harapannya agar perjuangan ini membuahkan hasil nyata.

“Saya sudah lebih dari 20 tahun menjadi guru honorer, termasuk istri saya yang juga statusnya sama. Kami menyampaikan aspirasi agar pemerintah segera mengangkat guru madrasah, minimal menjadi PPPK atau CPNS. Jika itu terwujud, tentu akan menjadi kado terbesar bagi kami,” tuturnya.

Para tenaga honorer madrasah di Sumedang berharap, perjuangan mereka kali ini dapat mempercepat realisasi pengangkatan status kepegawaian sehingga kesejahteraan mereka lebih terjamin dan pengabdian panjang mereka mendapatkan penghargaan yang layak.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *